Selasa, 17 Februari 2015

Surat Undangan Pelantikan Pengurus DPP SEPMI Masa Jihad 1435-1439 H/2014-2018 M




DEWAN PIMPINAN PUSAT
( CENTRAL EXECUTIVE COUNCIL )
SERIKAT PELAJAR MUSLIMIN INDONESIA
 ( DPP SEPMI )
(Indonesian Union Of Moslem Students)
Secretariat :  
Nomor            : 002/D/III/DPP-SEPMI/1436 H              29 Robiul Akhir 1436 H
Lampiran       : 1 Berkas                                                         18 Februari 2015 M
Perihal            : Undangan

                        Yth.
Seluruh Pengurus DPP SEPMI
Masa Jihad 1435-1439 H/2014-2018 M
                        Di
                                    Tempat  

                        Bismillahirrahmaanirrahiim
                        Assalamu’alaikum Wr. Wb

                        Salam jihad kami sampaikan, semoga ghiroh kita dalam berjuang senantiasa ada dalam bimbingan Alloh SWT.

                        Selanjutnya, sehubungan akan dilaksanakan Pelantikan Pengurus DPP SEPMI Masa Jihad 1435-1439 H/2014-2018 M ( hasil Munas VI SEPMI yang dilaksanakan Tanggal 25-27 Sya’ban 1435 H/24-26 Juni 2014 M dan hasil rapat pleno pengurus harian tanggal 04 Robiul Akhir 1436 H/24 Januari 2015 M yang menyepakati tentang reshuffle kepengurusan di DPP SEPMI ), yang insya Alloh akan dilaksanakan pada :
                       
                         hari/tanggal   : Sabtu, 02 Jumadil Awal 1436 H/21 Februari 2015 M
                         waktu           : pukul 10.00 WIB
                         tempat        : kantor DPP SI Indonesia. Jl. Prof. Dr Latumeten Raya No. 16 Grogol, Jakarta Barat
                          agenda         : Pelantikan Pengurus DPP SEPMI Masa Jihad 1435-1439 H/2014-2018 M, dilanjutkan dengan koordinasi/konsolidasi organisasi bersama DPP/Pres. LT. SI Indonesia c.q Dept. Pergerakan Pemuda.

Oleh karena pentingnya hal tersebut di atas, maka kami harapkan kehadiran ikhwan/akhwat tepat pada waktunya.

Demikian surat ini kami sampaikan, semoga kita selalu diberi kekuatan untuk dapat melaksanakan amanah perjuangan. Atas segala perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Fattaqulloha Mastatho’tum
Billahie fie sabilil haq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

DPP SEPMI
Ketua Umum,

Ttd.

Agus Yusuf Ibrahim
Sekretaris Jendral,

Ttd.

Abdul Aziz
Tembusan :
1.      Yth., Departemen Pergerakan Pemuda di Jakarta
2.      DPP SI Indonesia di Jakarta




SUSUNAN KEPENGURUSAN
DEWAN PIMPINAN PUSAT
SERIKAT PELAJAR MUSLIMIN INDONESIA
(DPP SEPMI)
PERIODE MUNAS VI s/d VII

 
Lampiran surat Nomor                       : 001/D/III/DPP-SEPMI/1436 H Tentang Permohonan Pelantikan & Penerbitan SK Personalia DPP SEPMI ( Surat Keputusan )


Ketua Umum                                      : Agus Yusuf Ibrahim
Ketua 1                                               : Faisal Rifa’i
Ketua  II                                             : Zaenal Abidin
Ketua  III                                            : Siti Faridah  

Sekretaris Jendral                                : Abdul Aziz  
Sekretaris I                                          : Saepul Rijal
Sekretaris II                                        : Ujang Zaenal Muttaqin
Sekretaris III                                       :
Bendahara                                           : Izzah Corrie Fatihah
Wakil Bendahara                                :

1.    Dept. Penerangan, Propaganda      : Sitta Jamilah 
Dan Dakwah                                             
2.    Dept. Kebudayaan & Olahraga      : Maulana Muhammad Ulinnuha       
                                                                         
3.    Dept. Kaderisasi                             : Deden Hamdan        
                                                                         
4.    Dept. Kesejahteraan Sosial            : M. Chasan Al-Aqid
                                                                         
5.    Dept. Kesiswaan                            : Isni Fitriani Mutmainah       
                                                                         
6.    Dept. Luar Negri                            : M. Emir Zein Mahdiyan      

7.    Dept. Corp Sepmiwati                   : Rindi Antika,           
                                                                         
DPP SEPMI

Ketua Umum,

Ttd.

Agus Yusuf Ibrahim
Sekretaris Jendral,

Ttd.

Abdul Aziz

Sabtu, 05 Juli 2014

DEWAN PIMPINAN WILAYAH
SERIKAT PELAJAR MUSLIMIN INDONESIA
(Indonesian Union Of Moslem Students)
PROPINSI JAWA BARAT 
MASA JIHAD 2012-2015

LOGO+SEPMIku.jpg
DPW SEPMI MASA JIHAD 2012-2015
Ketua Umum Hadi Albar Fatahilah
Ketua I Riki Nasrullah
Ketua II Siti Nurhasanah
Sekretaris Umum Muhammad Mursyid
Sekretaris I Iman Kamaludin
Sekretaris II Abdul Aziz
Bendahara Umum Hanif Wildan Purnama
Wakil Bendahara Dimas Anton Habibullah
DPW SEPMIWATI MASA JIHAD 2012-2015
Ketua Umum Siti Nurhasanah
Ketua I Dede Zakiah
Ketua II Nurdiani Sakinah
Sekertaris Nurfatwa
Wakil Sekertaris Evi Yaumil Akhir
Bendahara Sri Rejeki
Wakil Bendahara Siti Faridah
Ketua Bidang
Pendidikan Dan Kaderisasi Yogi Jatnika
Penerangan Dan Da’wah Tatang Khoerudin
Humas Wildan
Olahraga Dan Seni Ujang Abdul Hakim
Sosial Dan Ekonomi Bayu Prasetia
KORDINATOR CABANG
BoSuCi ( Bogor Sukabumi Cianjur ) Faisal Rifa’i
Bandung Raya Hadi Albar Fatahillah
Priangan Timur Alam Permana
Perwasuka Muhammad Nurkholis




Ditetapkan di Cianjur, 23 Juni 2012
Dewan Pimpinan Wilayah



Ketua Umum                                                                  Sekertaris Umum



Hadi Albar Fatahillah                                                        Muhammad Mursyid

PEMILIH IDEOLOGIS



Pemilu atau Pemilihan Umum bukanlah hal yang baru bagi kita, Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis, karena jauh dari pengaruh-pengaruh buruk terutama money politik ( Politik Uang ).
Memilih pemimpin, entah itu kepala daerah, anggota DPR dan Presiden sacara langsung telah menjadi sistem yang dianut bangsa Indonesia masa kini. Cara ini diyakini sebagai cara yang paling nyata terwujudnya pemimpin yang berkualitas, meski dalam kenyataannya masyarakat/rakyat Indonesia masih belum mendapatkan tarap hidup yang sejahtera.
Jumlah pemilih yang memiliki hak pilih untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden 2014 dalam negeri ialah laki-laki 94.301.112, perempuan 93.967.311, jumlah total 188.268.423. Sedangkan untuk DPT dari luar negeri, laki-laki 919.687, perempuan 1.119.024, jumlah total 2.038.711. Jumlah total pemilih keseluruhan, laki-laki 95.220.799, perempuan 95.086.335. Jumlah total DPT Pilpres 2014 190.307.134. Dilihat dari kondisi dan keadaan yang kian semberawut, banyak peluang terjadinya pengaruh-pengaruh bebas terhadap pemilih, termasuk money politik dan sejenisnya. Bayangkan saja, oleh karena lahirnya mosi tidak percaya terhadap para pemimpin bangsa karena perbuatan-perbuatan hina mereka seperti korupsi, maka para pemilih pun kian malas dan jenuh untuk memilih. Kebanyakan asumsi mereka adalah :“Untuk apa memilih, tidak ada gunanya, toh nanti mereka juga akan korupsi lagi. Ngabisin uang rakyat lagi demi kepentingan-kepentingan pribadi mereka.” Akibat dari itu, muncul efek yang tidak disadari bahkan menjadi semacam sistem tersirat, “Kecuali mereka ngasih duit sama kita.” Atau memberikan semacam keuntungan tersendiri bagi pemilih. Misalnya, Timses dijanjikan pada posisi A, posisi B dan posisi-posisi strategis lainnya.

Memilih Diantara Dua Pilihan ( Galau… He )

Dari asumsi-asumsi yang telah dikemukakan di atas, tentu sudah dapat kita gambarkan. Ada 2 pilihan yang akan dipilih oleh pemilih. Pertama,pemilih yang akan memilih. Kedua, pemilih yang tidak akan memilih. Tak dapat dipungkiri bahwa tingkat ‘golput’ dalam setiap penyelenggaraan pemilu di negeri kita baik Pemilukada, Pemilihan Legislatif, atau Pemilihan Presiden dari masa ke masa masih tinggi bahkan cendrung bertambah. Hal ini bisa saja dikarenakan rakyat ( pemilih ) memiliki “mosi” tidak percaya terhadap pemimpin/pejabat yang ada sekarang ini, sehingga logis saja jika asumsi-asumsi di atas menjadi pandangan mereka dalam menghadapi Pemilu.
Namun, masih banyak pula diantara pemilih yang tetap menjaga idealisme-nya dalam hal memilih pilihan mereka. Pemilih yang seperti ini adalah ia yang tak dapat terpengaruh atau dipengaruhi oleh siapa pun dan oleh bentuk apa pun yang bersifat menguntungkan pribadinya, bahkan, tidak akan dapat terpengaruh dan dipengaruhi oleh janji-janji calon secara umum. Misalkan, calon A berjanji akan mengangkat setiap guru honorer di seluruh Indonesia kalau dia terpilih. Ada lagi calon B yang menjanjikan akan menaikan upah pekerja sesuai UMR/UMP. Maka, seorang pemilih yang idealis tidak akan memilih karena ada keuntungan secara pribadi atau pun secara umum, tetapi akan memilih sesuai dengan hati nurani dan pandangannya atau dalam kata lain ia bisa disebut sebagai PEMILIH IDEOLOGIS.
Pemilih Ideologis adalah pemilih yang selalu mempertimbangkan pemilihannya berdasarkan pandangannya atau dalam kata lain berdasarkan keyakinannya, bukan berdasarkan pengaruh-pengaruh lahiriyah. Maka, seorang pemilih ideologis akan mantap dalam memilih calon pemimpinnya, akan yakin dalam menjatuhkan pilihannya, karena ia memilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ilmunya dan keyakinannya. Artinya, seorang pemilih ideologis akan memilih calon pemimpinnya berdasarkan keyakinannya atau ideologinya, bahkan ketika ia tidak memilih calon pemimpinnya pun bukan atas dasar bingung, atau tidak kenal dengan calon pemimpinnya, atau bukan karena tidak ada “income” bagi pribadinya, melainkan atas dasar pandangannya, keyakinannya atau ideologinya. Maka sebetulnya jika kita mau mencermati dan jujur terhadap diri kita sendiri inilah pemilih yang idealis, inilah pemilih yang berkualitas, inilah pemilih yang cerdas dan inilah pemilih yang kritis. Yakni pemilih yang memilih atau tidak memilihnya pun berdasarkan ilmu dan keyakinannya bukan berdasarkan “iming-iming” yang ditawarkan dan diberikan yang akhirnya akan menuntut pejabat-pejabat kita atau pemimpin-pemimpin kita melakukan perbuatan hina, yakni korupsi. Bagaimana tidak? Mau tidak mau, disadari atau tidak dengan cara-cara seperti itu akan membuahkan sistem kejam yang tersirat. Bayangkan saja, materi yang telah dikeluarkan untuk mempengaruhi pemilih agar memilih dirinya akan menuntut bagaimana caranya modal yang telah dikeluarkannya bisa kembali dalam waktu singkat. ( udah kaya ngepet aja…. He ).

Memilih Pemimpin dalam Pandangan Islam ( Sekilas Sebagai Gambaran )
Dalam Pandangan Islam memilih Pemimpin tidak bisa dilepaskan dari Iman. Memilih Pemimpin seperti juga amalan-amalan lain yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Alloh swt. Di samping itu, memilih Pemimpin memerlukan pengetahuan yang cukup tentang siapa yang akan memimpin dan apa yang akan dikerjakan pemimpin tersebut serta bagaimana cara memimpin. Selain dari pada itu, langkah pertama yang harus diperhatikan oleh kita ( sebagai Muslim yang ta’at ) adalah sistem atau tata cara yang dipakai atau dipergunakan. Apakah sudah sesuai dengan sistem atau cara yang tertera dalam Kitabulloh dan Sunnah Rosul saw? Apakah sudah sesuai dengan kehendak Alloh swt? Jika tidak inilah hal yang perlu kita evaluasi bersama.
Paling tidak Alloh swt telah membimbing kaum Muslimin dan Muslimat dalam hal memilih pemimpin melalui beberapa ayat di dalam Al Qur-an, antara lain : 

 “Janganlah orang-orang Mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi Pemimpin dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Barangsiapa berbuat demikian niscaya lepaslah dia dari pertolongan Alloh, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Alloh memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) –Nya. Dan hanya kepada Alloh kembalimu.” (QS 3 : 28. )

  “Sesungguhnya Pemimpin kamu hanyalah Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang beriman yang mendirikan sholat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk kepada Alloh,” ( QS 5 : 55 )
Dari ayat di atas, jelaslah bahwa orang yang beriman, orang yang mendirikan sholat dan orang yang telah menunaikan zakat belum tentu ia telah tunduk patuh sepenuhnya kepada ketetapan-ketetapan Alloh swt. Dan begitu pula menurut ayat di atas bahwa yang berhak dan pantas dipilih menjadi seorang pemimpin hanyalah ia yang tunduk terhadap ketentuan-ketentuan Alloh swt. Itulah minimal criteria yang harus kita pegang dalam menentukan pilihan kita nanti.
Rasulullah Muhammad saw juga mengingatkan :
“Setiap kamu adalah Pemimpin, dan setiap kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya.” ( HR  Buchari dan Muslim)
Sesungguhnya jika negeri ini mau jujur, jangankan dalam perspektif Islam, dalam kacamata konstitusi negarapun Pilpres yang akan diselenggarakan pada Rabu, 9 Juli 2014 nanti masih belum benar-benar sesuai dengan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Pancasila terutama sila ke-4 dan UUD 1945. Belum lagi mahalnya ongkos Pemilu di negeri kita akan membuat borosnya APBN. Bahkan tak tanggung-tanggung, sistem pemilihan di negeri kita ini disebut-sebut sebagai sistem pemilihan TERMAHAL DI DUNIA. Pada hal kita tau bahwa negeri kita ini adalah negeri yang rakyatnya termiskin, tarap kesejahteraannya terendah ( Ckckc ….. ko bisa terbalik gto ya! Cape deh!!!). Oleh sebabnya lagi-lagi ini harus menjadi bahan evaluasi kita bersama.
Demikianlah sedikit pemaparan yang dapat disampaikan, semoga Anda dapat mantap memilih pilihan sesuai dengan pandangan dan ideologi Anda. Selamat memilih!!!
Wallohu’alam.
Billahi fie sabilil haq.



Penyusun
(Al-Faqir Ilalloh )